
September 2022
Mujizat di Kebun

Berkebun adalah bagian yang tidak terlepas dari konsep Country Living, alias hidup di pedesaan. HCBN Indonesia memiliki hubungan erat dengan perkebunan karena sebagian besar dari bahan dapur yang kami makan datang dari perkebunan kami sendiri.
Beberapa tahun terakhir, seiring dengan berkembangnya pekerjaan kami di studio dan pembangunan, semakin banyak misionaris yang bergabung. Terkadang kekhawatiran muncul, apakah Tuhan akan tetap setia memberi kita semua makanan yang cukup, kehidupan yang layak dengan jumlah yang bertambah? Dengan jumlah kami 19 orang, apakah bisa kami makan hanya dari hasil kebun kami?
Tuhan kita tidak bekerja dengan cara yang kita mengerti. Sejak jumlah kami bertambah, justru hasil kebun meningkat. Sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan semua bahan-bahan untuk dimasak tidak pernah berhenti. Bahkan di luar jumlah kami misionaris, ada 12 orang pekerja yang berasal dari desa di mana kami tinggal. Mereka, keluarga dan warga sekitar pun sekarang mendapatkan bahan makanan dari kebun yang sama karena hasil yang melimpah.


Apakah kasih Tuhan terbatas hanya untuk kami? Tentu tidak. Kami mendapati bahwa hasil kebun kami juga dinikmati oleh beberapa orang lain yang menyerobot tanpa izin. Mereka memang kurang beriman sehingga memilih untuk makan tanpa bekerja. Walaupun kami mengetahui siapa- siapa mereka, kami tidak menganggap kehadiran mereka adalah ancaman bagi ketersediaan pangan kami. Justru kami terkadang memberi uang kepada mereka yang sudah mencuri hasil kebun kami, karena kami merasa iba saat mereka harus melakukan dosa hanya demi memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Bahkan ada pohon alpukat yang buahnya sedikit, namun hasilnya sekarang menjadi banyak sejak ada yang sering mencuri buahnya. Tuhan juga memiliki satwa-satwa liar di sekitar kami berhubung kami dekat dengan hutan di pegunungan. Tidak jarang kami temui bahwa babi hutan dan monyet masuk ke kebun untuk membongkar dan mengambil hasil kebun. Sekali pun kebun kami dipagari, mereka masih juga bisa masuk. Tentu hal ini tidak mengganggu kami karena hewan pun adalah milik Tuhan. Sebisanya kami lindungi kebun kami dari mereka, namun jika Tuhan memilih kebun kami menjadi sumber makanan bagi mereka, kami pun rela berbagi.


Itulah kasih karunia Kristus bagi kita yang kita pelajari melalui berkebun. KasihNya yang memelihara kita tidak henti-hentinya. Sekalipun kita tidak layak mendapatkan, ternyata begitu besar kasih karuniaNya kepada kita.
puji TUHAN
Luar biasa sekali bagaimana dari sini saya belajar agar ketika kita berkebun kita harus berbagi dan bukan mencari keuntungan untuk diri sendiri 🙏