NEWSLETTERS

SEPTEMBER (1) 2023

Tuhan Mengasihi Pulau Haruku

Selama bertahun-tahun Kristus telah melakukan pekerjaan-Nya menjangkau umat-Nya di Pulau Haruku, provinsi Maluku, Indonesia. Gereja-gereja telah hadir di pulau yang berpenduduk 27.000 sebelah timur Ambon ini. Lima dari sebelas desa yang ada di surga para penyelam dengan seluas 150 km2 ini memang telah menganut agama Kristen selama beberapa dekade. Namun, Pesan Tiga Malaikat dalam Wahyu 14, yang mengingatkan semua orang akan kedatangan Yesus yang segera dan akhir penghakiman, adalah apa yang Yesus inginkan untuk pulau Haruku. Sinyal satelit kami mencapai pulau itu tetapi tidak mudah untuk menyampaikan pesan Advent kepada mereka yang walaupun sudah akrab dengan Injil.

Banyak orang Kristen di sana tidak menyadari bahwa Yesus menginginkan kita dibaptis sama dengan cara Dia dibaptis. Terjemahan Alkitab Indonesia, yang datangnya dari terjemahan NIV, tidak memiliki suatu bagian penting dari ayat Matius 20:22 yang menjelaskan hal tersebut. Bandingkan versi NIV dengan versi KJV yang diterjemahkan secara literal dari naskah aslinya.

NIV: Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya: “Kami dapat.”

KJV: Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum, dan dibaptis dengan cara Aku dibaptis? Mereka katakan kepada-Nya: Kami dapat.

WhatsApp Image 2023-09-18 at 23.23.12.jpg

Dengan ayat ini pun banyak mata yang terbuka. Sdr. Dolan Lappy dan istrinya, sdri. Imelda adalah misionaris yang gigih di pulau Haruku. Mereka selalu memberikan update kepada kami di HCBN Indonesia. Tanggal 9 September 2023 lalu, jemaat kecil yang berbakti selama ini di salah satu kediaman anggota di sana mengadakan baptisan. Sebanyak lima anggota baru memutuskan untuk mengikut Kristus dan menerima-Nya sebagai juruselamat mereka. Akhirnya di pulau, mereka boleh menyaksikan cara bagaimana Yesus dibaptis, dan kita mendoakan banyak yang akan mengikut jejak-Nya.

Ini adalah pekerjaan jangkauan yang tidak mudah dilakukan. Tantangan dari penduduk setempat, raja dan petinggi gereja-gereja lain menghadang mereka. Keberatan kemudian menjadi ancaman. Kita berdoa agar mereka mengerti bahwa Tuhan menginginkan semua gereja-gereja bersatu bukan bersaing. Pekerjaan yang dilakukan oleh keluarga Lappy dan jemaat kecil di Haruku didukung juga oleh para pendeta yang datang dari sekitar kota Ambon, begitu juga tenaga medis profesional yang membantu memberi seminar dan penyuluhan kesehatan masyarakat setempat. Bantuan dan jangkauan pun diteruskan kepada siapa pun yang membuka pintu mereka. Penjara, tepi jalan yang ramai, orang lanjut usia dan anak-anak.

Di saat tantangan datang, itulah kesempatan untuk berdoa bagi kita semua, bukan saja jemaat di sana, namun juga semua yang ditugaskan Tuhan untuk memberitakan kabar baik. Di mana pun saudara berada, marilah kita bersama mendukung pekerjaan-Nya di pulau Haruku agar bertumbuh tidak hanya dalam jumlah manusia, namun juga kerohaniannya agar Yesus boleh ditinggikan.